Wartakini.id – Sritex, perusahaan tekstil raksasa Indonesia yang namanya sudah dikenal di seantero negeri, kini terjerumus dalam jurang kebangkrutan. Pengadilan Negeri Niaga Semarang resmi menyatakan perusahaan ini pailit pada 21 Oktober 2024. Keputusan ini diambil setelah PT Indo Bharat Rayon, salah satu kreditur Sritex, mengajukan permohonan pailit karena perusahaan tersebut gagal memenuhi kewajiban pembayaran sesuai perjanjian homologasi yang disepakati pada 25 Januari 2022.
Related Post
Sritex, yang didirikan dan berkantor pusat di Sukoharjo, Jawa Tengah, telah menjelma menjadi perusahaan tekstil terintegrasi yang mendominasi pasar domestik dan internasional. Perusahaan ini menguasai lahan seluas 79 hektare dan mempekerjakan tenaga kerja lokal serta profesional dari berbagai negara. Produk-produk Sritex, mulai dari benang, kain, hingga pakaian jadi, telah dipasarkan ke berbagai negara, termasuk melalui kerja sama dengan raksasa ritel seperti H&M, Walmart, K-Mart, dan Jones Apparel.
Namun, kejayaan Sritex kini terancam. Pailitnya perusahaan ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran akan nasib ribuan karyawan yang terancam kehilangan pekerjaan. Menanggapi situasi ini, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo menyatakan siap turun tangan untuk menyelamatkan Sritex. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa pemerintah akan segera mengambil langkah untuk menyelamatkan karyawan dari pemutusan hubungan kerja (PHK) dan memastikan operasional perusahaan tetap berjalan.
"Pemerintah akan segera mengambil langkah-langkah agar operasional perusahaan tetap berjalan dan pekerja bisa diselamatkan dari PHK," ujar Agus dalam keterangan resminya.
Langkah apa yang akan diambil pemerintah untuk menyelamatkan Sritex? Apakah perusahaan tekstil ini dapat bangkit kembali dari keterpurukan? Wartakini.id akan terus memantau perkembangan kasus ini.
Tinggalkan komentar