Wartakini.id – Sebuah kisah pilu datang dari Pandeglang, Banten. Seorang ibu, Defi Fitriani, harus menelan pil pahit saat ketiga anaknya, M Faeyza Athalla Febrian, M Farraz Athilla Ahza, dan M Fathan Atharva Ghazi, dipulangkan paksa dari sekolahnya, SDIT Insan Cedekia Mathlaul Anwar (ICMA) Yayasan Islamic Centre Herwansyah. Ketiga anak tersebut terpaksa meninggalkan bangku sekolah karena menunggak SPP hingga Rp42 juta.
Related Post
Defi mengungkapkan rasa hancurnya saat melihat ketiga anaknya yang berprestasi itu dipulangkan paksa. "Sedih, hancur, orang tua mana yang bisa melihat anak lagi senang belajar, kalau belajar semangat, ke sekolah enggak ada istilah malas, pasti selalu semangat," ucapnya. "Tapi pas tiba-tiba harus dipulangkan paksa, perasaan saya hancur," imbuh Defi.
Ironisnya, ketiga anak tersebut diantar pulang oleh guru-guru sekolah. "Guru kelas dua orang sama bagian kesiswaan, sama sopir diantar pakai mobil," ujar Defi.
Peristiwa ini pun mengungkap sikap ketus pihak pimpinan yayasan. Ucapannya saat mengusir ketiga siswa tersebut terbilang tidak manusiawi. Defi berharap pihak sekolah dapat lebih bijaksana dalam menangani masalah ini dan tidak menjadikan uang sebagai faktor utama dalam pendidikan.
Tinggalkan komentar