Wartakini.id – Timnas U-17 Indonesia sukses meraih tiket ke putaran final Piala Asia U-17 2025. Namun, di balik kebahagiaan lolos, pelatih Nova Arianto justru merasakan kekecewaan.
Related Post
Timnas U-17 lolos sebagai runner up terbaik setelah bermain imbang 0-0 kontra Australia di laga terakhir babak kualifikasi. Namun, pertandingan tersebut berlangsung dengan cara yang kurang elok. Kedua tim terlihat ogah-ogahan di babak kedua. Australia memilih bertahan, sementara Timnas U-17 tampak pasif dan tak berniat merebut bola.
Nova Arianto mengakui rasa malunya atas penampilan tim asuhannya. "Jujur secara permainan saya pribadi malu sebagai pelatih. Tapi sekali lagi, ini yang harus kita terima dan jalani karena situasi," ujar Nova.
Ia menjelaskan bahwa timnya menerapkan strategi bertahan di babak kedua setelah mendengar kabar bahwa hasil seri sudah cukup untuk lolos. "Pada setengah pertandingan saya mendengar kabar seri saja kita bisa lolos. Akhirnya kita membuat secara taktikal pun sama (seperti babak pertama) yaitu melakukan defense di area kita sendiri dan di saat bisa merebut bola, kita lakukan counter attack," jelas Nova.
Nova mengakui bahwa Australia memiliki kualitas yang lebih baik. Namun, ia tak menyangka lawan akan bermain ogah-ogahan. Ia pun merasa dilema karena tak berani mengambil risiko dengan meminta anak asuhnya tampil lebih menekan.
"Kita bisa melihat Australia di saat punya bola tidak mau untuk menyerang kita. Ituu menjadi suatu pertandingan yang jujur saya tidak begitu suka," tambah Nova.
"Tapi apa pun itu, apa pun jalannya pertandingan, saya bersyukur kita bisa lolos," pungkasnya.
Tinggalkan komentar