Wartakini.id – Produsen mobil Jepang mengalami penurunan produksi global untuk pertama kalinya dalam empat tahun pada periode enam bulan hingga September. Faktor utama di balik penurunan ini adalah skandal kepatuhan di Grup Toyota dan persaingan ketat dari merek mobil China.
Related Post
Delapan produsen kendaraan penumpang Jepang secara kolektif memproduksi 11,87 juta mobil pada semester pertama fiskal, turun enam persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini sebanding dengan periode yang sama pada tahun 2022, ketika rantai pasokan otomotif terganggu oleh kekurangan chip semikonduktor dan komponen lainnya.
Toyota Motor mengalami penurunan produksi terbesar di antara delapan produsen, dengan penurunan sebesar tujuh persen menjadi 4,7 juta kendaraan. Penurunan ini dikaitkan dengan skandal pengujian sertifikasi dan penarikan kembali di Amerika Utara yang mengakibatkan penghentian produksi di Jepang.
Di Tiongkok, mobil bertenaga bensin yang hemat bahan bakar dari produsen Jepang kalah bersaing dengan kendaraan listrik yang mendapat dukungan pemerintah. Honda Motor mencatat penurunan produksi terbesar di Tiongkok, turun 34 persen menjadi 385.146 kendaraan. Ini merupakan penurunan produksi Honda selama empat tahun berturut-turut pada paruh April-September.
Ancaman dari kendaraan listrik dan persaingan ketat dari merek China memaksa produsen mobil Jepang untuk beradaptasi dan berinovasi agar dapat mempertahankan pangsa pasar mereka di masa depan.
Tinggalkan komentar