Wartakini.id – Jaguar meluncurkan logo dan iklan baru yang langsung menuai kontroversi. Iklan di media sosial menampilkan model beragam latar belakang dengan pakaian warna-warni dan slogan seperti "hidup hidup" dan "hapus biasa". Perubahan ini, yang juga mencakup desain ulang logo "leaper" ikonik, dianggap oleh banyak pihak sebagai langkah yang salah.
Related Post
Bukan hanya pergantian logo sederhana, rebranding ini menghilangkan elemen-elemen yang selama ini menjadi ciri khas Jaguar, memicu kecaman atas hilangnya identitas Inggris yang kuat. Banyak yang menilai logo baru dan citra keseluruhan terlalu "woke", menunjukkan dukungan terhadap komunitas LGBTQ+.
Santino Pietrosanti, kepala merek Jaguar asal Amerika Serikat, yang bertanggung jawab atas rebranding ini, aktif mempromosikan inklusivitas dan dukungan terhadap komunitas LGBTQ+. Ia menjelaskan perubahan ini sebagai bagian dari transformasi perusahaan, termasuk pembentukan lebih dari 15 kelompok DEI (Diversity, Equity, and Inclusion). Pietrosanti bahkan menyatakan rebranding ini akan "mengembalikan keunikan Jaguar" dengan pendekatan yang merayakan kreativitas dan potensi manusia.
Namun, pendapat Pietrosanti tidak diterima semua pihak. Tokoh ternama seperti Elon Musk dan majalah The Spectator mengecam keras rebranding ini, mengatakan Jaguar telah merusak reputasinya sendiri. Mereka menilai langkah ini tidak memiliki alasan yang jelas dan merugikan citra merek.
Meskipun Pietrosanti menyebut rebranding ini "berani, tak kenal takut, dan penuh semangat", pertanyaan besar tetap ada: apakah langkah berani ini akan membuahkan hasil positif bagi Jaguar, atau justru menjadi bencana pemasaran yang menghancurkan warisan merek tersebut? Waktu yang akan menjawabnya.
Tinggalkan komentar