Wartakini.id – Perusahaan otomotif mewah Denza, yang siap menyapa pasar Indonesia awal 2025, menyimpan kisah menarik di balik kesuksesannya. Merek yang identik dengan kendaraan listrik premium ini ternyata hasil kolaborasi raksasa otomotif, BYD dan Mercedes-Benz.
Related Post
Perjalanan Denza dimulai pada 2010, ketika BYD, produsen mobil listrik asal China, dan Daimler AG (induk perusahaan Mercedes-Benz) mendirikan Shenzhen Denza New Energy Vehicle Co., Ltd. Kemitraan 50:50 ini bertujuan menciptakan kendaraan listrik mewah untuk pasar China. Namun, seperti diungkapkan Liu Xueliang, General Manager of BYD Asia Pacific Auto Sales Division, kepemilikan saham berubah seiring waktu. Pada 2021, BYD meningkatkan kepemilikan menjadi 90%, dan akhirnya mengakuisisi 100% saham Denza pada 2024.
Sejak awal, Denza menunjukkan konsistensi dalam menghadirkan inovasi. Dari peluncuran Denza EV (Denza 300) pada 2014 dengan jangkauan 300 km, perusahaan terus meningkatkan teknologi dan desain. Denza 400 (2016) dan Denza 500 (2018) menandai peningkatan signifikan dalam jarak tempuh, masing-masing mencapai 400 km dan 500 km. Langkah strategis lainnya adalah masuknya segmen SUV dengan peluncuran Denza X pada 2019, memadukan platform BYD Tang dengan sentuhan desain khas Mercedes-Benz.
Puncaknya, Denza D9 (2022), MPV mewah yang tersedia dalam versi PHEV dan BEV, sukses besar dan menjadi pemimpin pasar di segmennya. Kesuksesan ini berlanjut dengan peluncuran seri N pada 2023, yang meliputi Denza N7 (listrik) dan Denza N8 (PHEV). Pada 2024, Denza Z9 GT melengkapi portofolio produk mereka, sekaligus menandai ekspansi internasional ke Kamboja, Singapura, Thailand, dan Hong Kong. Pencapaian luar biasa ini ditandai dengan lebih dari 300.000 pesanan global.
Dengan jejak rekam yang impresif dan rencana ekspansi ke Indonesia, Denza siap menjadi pesaing kuat di pasar mobil listrik mewah Tanah Air. Kisah sukses kolaborasi BYD dan Mercedes-Benz ini menjadi bukti nyata bagaimana sinergi antar perusahaan raksasa dapat melahirkan inovasi yang mengubah lanskap industri otomotif global.
Tinggalkan komentar