Wartakini.id – Geger! KPK mengungkap dugaan praktik politik uang yang melibatkan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, menjelang Pilkada 2024. Operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Sabtu lalu (23/11/2024) membongkar serangan fajar bernilai fantastis.
Related Post
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, membenarkan temuan sejumlah amplop bergambar Rohidin Mersyah yang diduga berisi uang untuk serangan fajar. "Betul, untuk serangan fajar," tegas Tessa kepada wartawan, Senin (25/11/2024). Menurut keterangan saksi, setiap amplop berisi Rp 50 ribu. Namun, Tessa menambahkan bahwa jumlah pasti uang yang terkumpul masih dalam proses penghitungan.
OTT tersebut menghasilkan tiga tersangka: Gubernur Rohidin Mersyah, Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri, dan ajudan gubernur, Evriansyah alias Anca. KPK menduga Rohidin membutuhkan dana besar untuk kampanye Pilkada 2024, dan diduga memeras sejumlah kepala dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Modus pemerasannya pun terungkap. Syafriandi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, memberikan Rp 200 juta agar terhindar dari mutasi. Tejo Suroso, Kepala Dinas PUPR, menyerahkan Rp 500 juta dari potongan anggaran dinas. Sementara itu, Saidirman, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Selatan, memberikan Rp 2,9 miliar atas permintaan Rohidin untuk pencairan honor pegawai sebelum Pilkada. Ferry Ernest Parera, Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra, juga turut menyetor Rp 1,4 miliar. Total dugaan dana yang terkumpul mencapai sekitar Rp 5 miliar. Kasus ini kini tengah dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh KPK.
Tinggalkan komentar