Wartakini.id – Meskipun belum sepenuhnya memasuki musim penghujan, beberapa wilayah di Bondowoso sudah merasakan guyuran hujan. Hal ini membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso bergerak cepat dalam mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Related Post
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan membagikan kawat bronjong ke sejumlah desa yang rawan bencana. Kepala Bidang Logistik, Rehabilitasi, dan Rekontruksi BPBD Bondowoso, Tugas Riski Bahana, mengatakan bahwa ada lima desa yang menerima bantuan kawat bronjong.
"Desa-desa yang mendapatkan bantuan ini adalah Desa Leprak dan Wonoboyo di Kecamatan Klabang, Desa Gading Sari dan Jeruk Soksok di Kecamatan Binakal, serta Desa Petung di Kecamatan Pakem," jelas Tugas Riski.
Setiap desa menerima bantuan kawat bronjong sebanyak satu pick up atau sekitar 25 lembar. Pemasangan kawat bronjong diserahkan kepada pemerintah desa setempat.
"Ukuran kawat bronjongnya adalah 1×2 meter," tambah Tugas Riski.
Meskipun sudah membagikan kawat bronjong ke beberapa desa, BPBD Bondowoso menyadari bahwa masih banyak wilayah lain yang berpotensi rawan banjir dan tanah longsor.
"Secara bertahap, desa-desa lainnya juga akan menyusul mendapatkan bantuan ini," ujar Tugas Riski. "Namun, kita akan memetakan lokasi-lokasi yang paling urgent dan rawan dengan dampak kerusakan dan jiwa paling tinggi."
Berdasarkan analisis BPBD Bondowoso, beberapa wilayah di Bondowoso diprediksi akan memasuki awal musim hujan pada bulan Oktober dan November.
"Kita harus siap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi," tegas Tugas Riski. "Pembagian kawat bronjong ini adalah salah satu upaya kita untuk meminimalisir dampak bencana."
Tinggalkan komentar