Menuju gelaran Pilpres 2024, tokoh-tokoh partai politik ramai memasang baliho di berbagai penjuru kota. Di antaranya yang marak adalah baliho Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Ironisnya, elektabilitas kedua tokoh tersebut jauh berada di posisi bawah. Puan harus puas dengan elektabilitas 1,3 persen, sedangkan Airlangga 1,1 persen. Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo unggul dengan elektabilitas mencapai 20,4 persen.
“Di tengah perang baliho para politisi, elektabilitas Puan dan Airlangga di papan bawah, sedangkan yang paling unggul justru Ganjar,” ungkap Direktur Komunikasi Voxpopuli Research Center Achmad Subadja dalam keterangan tertulis kepada pers di Jakarta, pada Kamis (26/8).
Menurut Achmad, Ganjar sudah lama membangun branding sebagai kepala daerah yang layak maju ke pentas politik nasional. Figur kepala daerah menuai dukungan setelah Jokowi sukses menapaki tangga kekuasaan dari Walikota Solo, Gubenru DKI Jakarta, hingga menjadi presiden.
Kemunculan Jokowi membuka jalan bagi kepala-kepala daerah lainnya. Di sisi lain figur-figur yang berasal dari trah partai politik makin mendapat saingan. Misalnya, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang kini tergeser posisinya oleh Ganjar, hanya meraih elektabilitas 17,2 persen.
Prabowo yang juga menjabat Menteri Pertahanan dibayang-bayangi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (13,0 persen). Berikutnya ada Menteri Pariwisata Sandiaga Uno (8,1 persen) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (6,2 persen).
“Tokoh partai yang cukup bersinar adalah Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (5,6 persen),” lanjut Achmad. AHY tampaknya diuntungkan oleh lonjakan elektabilitas partai yang dipimpinnya, sebagai partai utama di kubu oposisi.
Tokoh-tokoh lainnya adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini (4,8 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (4,2 persen), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (3,0 persen), Plt Ketua Umum PSI Giring Ganesha (2,6 persen), dan Menko Polhukam Mahfud MD (1,0 persen).
“Tampak bahwa figur-figur kepala daerah banyak didukung publik, selain menteri dalam kabinet dan tokoh partai,” pungkas Achmad. Nama-nama lainnya masih di bawah 1 persen, sedangkan sisanya tidak tahu/tidak jawab sebanyak 10,1 persen.
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 10-20 Agustus 2021, melalui telepon kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)