Wartakini.id – CATL, raksasa baterai kendaraan listrik dunia, siap memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat untuk kendaraan hibrida plug-in (PHEV) dengan baterai baru yang menjanjikan jangkauan hingga 400 km.
Related Post
Sistem baterai AB yang inovatif, yang menggabungkan sel litium-ion dan sel natrium-ion, menjadi kunci di balik pencapaian ini. Teknologi ini diklaim mampu mengatasi kekurangan masing-masing jenis baterai. Sel litium-ion yang memiliki keluaran dan kapasitas lebih besar, dipadukan dengan sel natrium-ion yang hemat biaya dan bekerja optimal pada suhu rendah. Sistem manajemen baterai Freevoy memastikan kedua jenis baterai saling melengkapi.
"Sistem baterai AB mengkompensasi kekurangan pada baterai sodium-ion dan kekurangan pada baterai lithium-ion," ungkap Gao Huan, Chief Technology Officer di China E-car Business CATL, dalam peluncuran Baterai Freevoy, yang dikenal sebagai Xiaoyao dalam bahasa Mandarin.
CATL pertama kali memperkenalkan sistem baterai AB pada Juli 2021. "Kami percaya bahwa dunia elektrokimia ibarat Kubus Energi, yang masih banyak hal belum diketahui untuk kami temukan," ujar Robin Zeng, Ketua CATL. "Kami tidak pernah bosan mengeksplorasi misterinya."
Popularitas PHEV di China semakin meningkat. Penjualan PHEV mencapai 3,33 juta unit antara Januari dan September, meningkat 84% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut Asosiasi Produsen Mobil Tiongkok. PHEV kini mendominasi 40% dari seluruh kendaraan energi baru, termasuk kendaraan listrik dan sel bahan bakar.
Konsumen yang khawatir dengan jangkauan dan waktu pengisian daya yang lama pada kendaraan listrik, beralih ke PHEV. Namun, seiring dengan semakin banyaknya PHEV yang bermunculan, tantangan baru muncul.
"Pembeli kendaraan hibrida plug-in sering kali berkendara dalam mode EV karena mereka menginginkan pengalaman EV," kata Gao.
Dengan baterai baru ini, CATL siap menjawab kebutuhan pasar dan mendorong adopsi PHEV yang lebih luas di masa depan.
Tinggalkan komentar