[ad_1]
Jakarta, WARTAKINI.id– Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) untuk melakukan pengawasan yang lebih detail dan mikro terhadap 12 kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif lebih dari 1.000 orang.
Kota tersebut adalah Ambon, Depok, Bekasi, Jayapura, Padang, Pekanbaru, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Kabupaten Depok.
Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 dr. Dewi Nur Aisyah mengatakan ada 3 strategi untuk menekan jumlah kasus aktif di 12 kota tersebut.
Pertama, adalah peningkatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak. “Fokus utama adalah jangan sampai ada penambahan kasus baru. Maka kita haruskan gaungkan kembali kepatuhan 3 M,” ujar dr. Dewi dalam talkshow Covid-19 dalam angka, Rabu (14/10/2020).
Menurutnya penting untuk menerapkan 3M dimana pun dan kapan pun. #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitangan pakai sabun adalah satu-satunya cara untuk mencegah penularan Covid-19 dari satu orang ke orang yang lain.
Strategi kedua adalah memaksimalkan 3T, yakni testing, tracing dan treatment. Upaya testing dilakukan dengan memastikan jumlah laboratorium cukup untuk melakukan pengetesan dan juga terjangkau harganya.
Kemudian tracing dilakukan untuk membendung penularan yang terjadi di masyarakat. Adapun treatment dilakukan agar setiap pasien yang positif bisa sembuh kembali. “Fasilitas kesehatan harus siap dan kuat,” kata dr. Dewi.
Adapun strategi yang ketiga adalah koordinasi Pusat dan antar daerah yang berjalan optimal. Apalagi tuturnya, ada daerah-daerah yang borderline seperti jabodetabek yang membutuhkan koordinasi antar pemda.
Sebagai informasi, hingga 11 Oktober 2020 Kota Ambon memiliki 1.126 kasus aktif, sementara Depok 1.606 kasus, Bekasi 1.688 kasus. Berikutnya, Kota Jayapura 1.751 kasus aktif, Padang 1.855 kasus, Pekanbaru 2.330 kasus, dan kabupaten Bogor 1.374 kasus.
Berikutnya adalah Jakarta Utara 1.194 kasus, Jakarta Pusat 2.009 kasus, Jakarta Barat 2.248 kasus, Jakarta Selatan 2.439 kasus. dan Jakarta Timur 2.600 kasus.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob)
[ad_2]
Sumber Berita