Wartakini.id – Momen bersejarah pelantikan Presiden Republik Indonesia yang baru, Prabowo Subianto, telah usai. Namun, sorotan publik justru tertuju pada langkah mantan Presiden Jokowi yang memilih langsung pulang ke kediamannya di Solo, Jawa Tengah.
Related Post
Kritik tajam pun muncul dari politisi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak. Ia menilai, Jokowi seharusnya tidak sekadar kembali ke Solo begitu saja. Menurut Gilbert, ada satu hal penting yang luput dari perhatian mantan presiden itu, tata krama.
"Lebih baik jika Jokowi setelah tidak menjabat datang ke Kantor DPP PDI Perjuangan mengucapkan terimakasih atas jasa partai yang luar biasa terhadap karinya," kata Gilbert dalam keterangannya, dikutip pada Selasa (22/10/2024).
Bagi Gilbert, PDI Perjuangan, partai berlambang banteng moncong putih yang mendukung penuh perjalanan politik Jokowi sejak awal, layak mendapatkan apresiasi lebih.
Nama Jokowi memang lekat dengan PDI Perjuangan. Dari seorang pengusaha mebel sederhana di Solo, Jokowi melesat naik menjadi Wali Kota Solo pada 2005.
"Jokowi permisi atau pamit ke DPP PDIP, karena dahulu juga datang ke kantor partai saat mendaftar semenjak mau jadi Walikota 2005," ucapnya.
Kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2012, hingga akhirnya menduduki kursi Presiden pada 2014.
"Lalu saat menjadi calon Gubernur DKI 2012 juga datang ke kantor partai, termasuk saat mau menjadi calon presiden 2014," Gilbert melanjutkan.
Pernyataan Gilbert ini pun memicu pertanyaan: Apakah Jokowi memang melupakan jasa PDI Perjuangan? Ataukah ini hanya sekadar sentimen politik?
Tinggalkan komentar