Jakarta, WARTAKINI.id – Jawa Tengah kini menjadi episentrum Covid-19 di Indonesia dengan kasus aktif atau pasien yang membutuhkan perawatan yang menembus rekor tertinggi di antara seluruh provinsi Indonesia. Saat ini kasus aktif di Jateng tembus 14.525 orang dan menjadi rekor kasus aktif terbesar di Indonesia sejak wabah ini melanda pada Maret 2020 lalu.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus baru di Jateng bertambah 944 orang pada Rabu (02/12/2020). Jumlah ini membuat total positif Covid-19 di Jateng tembus 57.570 orang, atau terbesar ketiga di Indonesia.
Dari total kasus tersebut, sebanyak 40.652 orang adalah pasien sembuh, bertambah 606 orang dibandingkan dengan hari sebelumnya. Adapun total kasus kematian menembus 2.393 orang, bertambah 23 orang dibandingkan hari sebelumnya.
Sebagai perbandingan, rekor kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta hanya 13.451 orang yang tercatat pada 12 Oktober 2020. Kasus aktif di Jakarta sebelumnya memegang rekor tertinggi sebelum dipecahkan oleh Jateng.
Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo buka suara terkait lonjakan kasus virus corona (Covid-19) di Jawa Tengah. Menurutnya, hal tersebut adalah dinamika yang belum selesai, sebab jika semua memasukkan datanya dengan akurat dan benar, akan terlihat hasil yang sesungguhnya.
“Saya hanya minta teman-teman di Jateng nggak usah takut. Karena tindakannya sudah benar. Maka, kalau hasilnya bagus ya alhamdulillah, cuma kalau datanya beda dan njeglek seperti itu, ya ini akan berpengaruh,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (01/12/2020).
Menurut Ganjar, perbaikan data sangat penting dalam penilaian masyarakat sekaligus dalam pengambilan kebijakan. Kalau memang jelek, maka harus ada upaya memperbaiki.
“Tapi kan kita nggak enak, kita sudah kerja keras, kepolisian sudah turun, masa terus jelek ada apa. Berarti ada yang keliru. Maka, kita sedang terus mengkonsolidasikan ini,” jelasnya.
Ganjar juga tak menampik, bahwa tingginya angka kesembuhan itu berkorelasi dengan tingginya tes PCR di Jateng. Semakin tinggi pengetesan, maka semakin cepat terdeteksi.
“Dengan begitu, maka bisa segera ditangani dan kemudian sembuh. Performance-nya pasti akan bagus, kecuali kita nggak mau ngetes, maka performance-nya terlihat bagus tapi bahaya,” ucapnya.
Maka, Ganjar menyampaikan pada seluruh jajarannya agar tidak terpengaruh dengan bullying, cacian dan lainnya. Tetap dites terus-terusan dan tidak boleh berhenti.
“Jangan berhenti, terus dites. Yakinlah bahwa keselamatan itu penting. Soal kita dimarahi orang, itu biasa. Tapi, kita tetap ngetes dan tes kita sudah tertinggi kedua se Indonesia serta dibanding daerah lain yang penduduknya besar, kita tertinggi,” pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
(wia)
Sumber Berita