Laba BNI Terkoreksi, Masihkah Jadi Primadona Investor?

Laba BNI Terkoreksi, Masihkah Jadi Primadona Investor?

Wartakini.id, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatatkan penurunan laba bersih konsolidasi sebesar 7,32% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III-2025. Laba yang dibukukan mencapai Rp15,12 triliun, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp16,43 triliun.

Meskipun demikian, pendapatan bunga BNI justru mengalami peningkatan sebesar 4,77% yoy, menjadi Rp51,16 triliun dari sebelumnya Rp48,83 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis inti BNI masih menunjukkan performa yang positif.

 Laba BNI Terkoreksi, Masihkah Jadi Primadona Investor?
Gambar Istimewa : img.okezone.com

Direktur Utama BNI, Putrama Wahju Setyawan, menjelaskan bahwa BNI tetap tangguh berkat strategi penguatan kualitas portofolio dan efisiensi pendanaan yang disiplin. "Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan BNI untuk tetap adaptif dalam menghadapi tantangan, sambil terus mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan resmi.

Dari sisi permodalan, BNI mencatatkan rasio yang solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 21,1%, termasuk Tier-1 Capital yang tetap kuat. Likuiditas juga terjaga dengan baik, tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) di level 86,9%, Liquidity Coverage Ratio (LCR) 167,4%, dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) 142,1%.

Direktur Finance & Strategy BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena, menambahkan bahwa hingga akhir September 2025, total penyaluran kredit tumbuh 10,5% yoy menjadi Rp812,2 triliun. Pertumbuhan ini terjadi merata di seluruh segmen bisnis, yang menunjukkan portofolio kredit yang semakin sehat dan berimbang. "Pertumbuhan kredit BNI kini lebih seimbang di seluruh segmen, baik korporasi, menengah, maupun UMKM. Hal ini menunjukkan efektivitas strategi pembiayaan kami dalam menjaga kualitas aset sekaligus mendorong pertumbuhan sektor produktif," jelas Paolo.

Meskipun laba bersih mengalami penurunan, BNI menunjukkan fundamental yang kuat dengan pertumbuhan kredit yang solid dan rasio permodalan yang sehat. Hal ini menjadi modal penting bagi BNI untuk menghadapi tantangan di masa depan dan terus memberikan nilai bagi para pemegang saham.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar