Wartakini.id – Neta Auto memilih kabur dari China! Persaingan di pasar domestik yang ketat dan hambatan perdagangan yang semakin tinggi membuat para pendiri Neta Auto khawatir akan masa depan perusahaan.
"Saya tidak berani menjamin Neta Auto akan bertahan dalam tiga hingga lima tahun ke depan," ungkap Ketua Fang Yunzhou kepada Nikkei Asia. Ia menggambarkan situasi di sektor kendaraan listrik China sebagai neraka.
Fang Yunzhou berjanji untuk tetap berpegang pada "tiga nilai inti" Neta Auto, yaitu inovasi teknologi, layanan pelanggan, dan keamanan produk. Namun, analis dan beberapa eksekutif industri senior memprediksi perubahan besar akan terjadi di sektor kendaraan listrik China dalam beberapa tahun ke depan.
Konsultan AS AlixPartners memperkirakan pada bulan Juli bahwa hanya 19 dari 137 perusahaan kendaraan listrik China pada tahun 2023 yang akan memperoleh keuntungan pada tahun 2030. Sisanya, menurut AlixPartners, terpaksa menutup, melakukan konsolidasi, atau bersaing memperebutkan pangsa pasar yang kecil.
Prediksi yang lebih suram datang dari Chairman Chery Automobile Yin Tongyue dan CEO Huawei Yu Chengdong. Mereka memperkirakan hanya sekitar lima merek kendaraan listrik China yang akan bertahan dalam waktu dekat.
Saat ini, hanya beberapa produsen kendaraan listrik China seperti BYD dan Li Auto yang memperoleh keuntungan.
Perang harga yang sengit di China membuat Neta Auto memilih untuk fokus menjual produknya di luar negeri. Apakah strategi ini akan berhasil? Kita tunggu saja!
Tinggalkan komentar