Wartakini.id – Di tengah hiruk pikuk pemilihan kepala daerah, Hamzah Syamsuddin, Legislator DPRD Kabupaten Polman dari Partai Gerindra, angkat bicara. Ia menegaskan bahwa Program Indonesia Pintar (PIP) bukanlah alat politik bagi siapapun.
Related Post
"PIP adalah bantuan pendidikan untuk siswa dari keluarga kurang mampu, program yang digagas pemerintah pusat," tegas Hamzah saat menanggapi keluhan warga di Kecamatan Campalagian.
Hamzah juga menyayangkan isu yang beredar di masyarakat terkait pencabutan bantuan PIP jika tidak memilih pasangan calon tertentu. "Ini bukan program pribadi, ini program nasional. Jangan percaya isu yang disebarkan oleh pihak-pihak tertentu," tegasnya.
PIP, menurut Hamzah, adalah jembatan bagi anak-anak bangsa untuk meraih pendidikan. Bantuan ini hadir untuk membuka peluang bagi mereka yang kurang beruntung agar tetap bisa melanjutkan sekolah. "Bagaimana bisa cerdas kalau beasiswa mereka dibatalkan hanya karena tak memilih calon tertentu? Ini bukan milik siapa-siapa, ini milik bangsa," tegasnya.
Senada dengan Hamzah, Ketua Persatuan Guru Indonesia (PGRI) Kabupaten Polman, Andi Masri Masdar, juga menyuarakan keresahannya. Ia menyarankan agar bantuan PIP ditunda sementara selama proses pemilihan kepala daerah berlangsung. "Ini akan memberi ketenangan bagi para kepala sekolah dan tenaga pendidik agar tidak terganggu oleh isu politis," ujar Masri.
Tinggalkan komentar