Elektabilitas Partai Demokrat terus moncer. Survei yang dilakukan NEW INDONESIA Research & Consulting menunjukkan Demokrat berhasil naik ke posisi ketiga, menggeser posisi Golkar, serta hanya berselisih tipis dari Gerindra.
Tren elektabilitas Demokrat mengalami kenaikan signifikan sejak survei bulan Februari 2021, dari semula kisaran 3 persen melonjak menjadi 8 persen. Kini elektabilitas Demokrat kembali naik mencapai 10,1 persen, membayangi Gerindra yang meraih elektabilitas 10,4 persen.
Kenaikan juga dialami oleh dua partai lainnya di papan tengah dan bawah. Dalam setahun terakhir elektabilitas PSI terus meningkat, dan kini mencapai 5,3 persen. Sedangkan Partai Gelora melonjak dari dua survei sebelumnya dengan meraih elektabilitas 1,2 persen.
“Demokrat makin melesat elektabilitasnya, merebut posisi tiga besar, sementara PSI dan Gelora juga mengalami tren kenaikan,” ungkap Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran pers di Jakarta, pada Minggu (8/8).
Posisi pertama masih dikuasai PDIP, tetapi trennya terus mengalami penurunan selama setahunan terakhir. Pada survei-survei sebelumnya PDIP masih memantapkan diri pada kisaran 20-30 persen, kini turun menjadi 19,8 persen.
Nasib PDIP dan Gerindra juga dialami oleh Golkar yang juga sama-sama partai koalisi pemerintah. Posisi Golkar kini merosot ke posisi keempat, dengan elektabilitas turun menjadi 7,3 persen.
Menurut Andreas, manuver Demokrat yang berada di luar pemerintahan berhasil mencitrakan diri sebagai oposisi utama. Hal serupa tidak dialami oleh PKS, yang anjlok raihan elektabilitasnya menjadi hanya 4,8 persen.
“Demokrat berhasil melawan upaya kubu Moeldoko untuk membelah internal partai, sementara PKS dibayang-bayangi oleh Gelora yang bisa dianggap sebagai sempalan PKS,” jelas Andreas.
Gelora sebagai partai politik baru mulai menunjukkan taringnya. Partai baru lainnya yang dipimpin Amien Rais yaitu Partai Ummat (1,7 persen) juga makin mengancam posisi PAN (1,2 persen).
Posisi papan tengah lainnya diduduki PKB (5,7 persen), Nasdem (3,5 persen), dan PPP (2,0 persen). Pada papan bawah, Perindo (0,7 persen), Hanura (0,5 persen), Berkarya (0,4 persen). Lainnya (0,3 persen), sisanya tidak tahu/tidak jawab (25,2 persen).
Survei NEW INDONESIA Research & Consulting dilakukan pada 21-30 Juli 2021, dengan sambungan telepon kepada 1200 orang responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.