Mencuat kabar bahwa Seknas Jokowi sebagai salah satu relawan pendukung Jokowi turut mendorong digantinya Menteri Erick Thohir dan Menko Luhut dalam reshuffle kabinet kedepan.
Hal tersebut ternyata dibantah oleh jajaran pimpinan DPN Seknas Jokowi.
Ketua Umum DPN Seknas Jokowi Guruh Hermawan, menyatakan keprihatinnya, bahwa “Tentu saja sebagai inisiator dan pendukung Presiden Jokowi, kami tegak lurus menjalankan amanat rakyat yang menyatukan bangsa, bukan gegabah menyudutkan pemerintah”
Apalagi ada tuduhan ikut mendikte Pemerintah untuk melakukan resuffle Kabinet. Atau terlibat membongkar isu PCR gate. Tidak ada bukti itu, jadi bila ada pernyataan itu, maka Seknas Jokowi menyatakan keberatan atas tuduhan pihak tertentu.”
Disela-sela pertemuannya khusus antara Seknas Jokowi dan Panglima TNI Andika Perkasa, Tumpak Sitorus Sekjen DPN Seknas Jokowi mencium pertemuan itu sebagai agenda minta-minta jabatan.
“Adanya pernyataan seolah- olah menteri BUMN cawe-cawe dalam pengadaan PCR terlebih dimasa darurat pendemi adalah tuduhan yg keji. Untuk itu pada kesempatan ini Seknas Jokowi mendukung Bapak Menteri Erik Tohir. Yang lebih aneh lagi semua yang menyulut keributan adalah para Komisaris BUMN. Ini ada apa?” Tumpak Sitorus mempertanykan.
Terkait organisasi yang mengatasnamakan Kelompok Kerja Pendukung Jokowi (KKPJ), didalamnya terdapat Organ relawan Seknas Jokowi adalah bohong belaka. Seknas Jokowi tidak pernah terlibat apalagi bermaksud untuk membicarakan Reshuffel kabinet. Itu bukan kewewenangan Seknas Jokowi.
Guruh dan Tumpak menyerukan dengan tegas kepada seluruh kader Seknas Jokowi untuk tidak ikut-ikutan dalam agenda politik meminta-minta jabatan.
“Bahkan dengan tegas kami sampaikan Seknas Jokowi tidak mengenal organisasi KKPJ. Kita tidak mau terlibat pada agenda meminta-minta jabatan seperti itu” tegas Tumpak Sitorus.