Wartakini.id – Perang pasar otomotif di Thailand semakin memanas. Restrukturisasi Nissan Motor yang tengah berjuang di Negeri Gajah Putih, justru membuka peluang emas bagi para pesaingnya dari China. Informasi yang dihimpun Wartakini.id menyebutkan, sejumlah dealer Nissan kini beralih menjadi showroom mobil-mobil asal Negeri Tirai Bambu.

Related Post
Langkah agresif pabrikan mobil China seperti BYD, SAIC Motor (MG), dan Great Wall Motor, membuat pangsa pasar Nissan kian tergerus. Laporan Nikkei Asia menyebutkan, Nissan berencana memangkas sekitar 1.000 pekerja di Thailand hingga musim gugur 2025. Produksi di pabrik 1 akan dihentikan sebagian, sementara kapasitas produksi akan difokuskan ke pabrik 2.

Situasi ini diperparah dengan membanjirnya merek mobil China ke Thailand. Jumlahnya kini mencapai sekitar 20 merek, meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. "Dealer Nissan digantikan oleh dealer China," ungkap seorang eksekutif pabrikan Jepang di Thailand. Strategi jitu para pemain China adalah menawarkan insentif menarik untuk mendesain ulang dealer Nissan yang ada. Cukup dengan mengganti papan nama, beberapa dealer pun beralih merek.
Dampaknya signifikan. Jumlah dealer Nissan di Thailand merosot drastis dari lebih dari 200 menjadi sekitar 140 pada April lalu. Jumlah tenaga kerja pun anjlok hingga 80%, kini hanya sekitar 700 orang. Para tenaga penjualan, yang umumnya bekerja berdasarkan komisi, banyak yang beralih ke distributor mobil China. Pertarungan sengit di pasar otomotif Thailand ini, tampaknya baru akan semakin memanas di masa mendatang.
Tinggalkan komentar