Wartakini.id – Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, tercoreng duka. Dalam rentang tahun 2021 hingga Oktober 2024, tercatat 9 kecelakaan wisatawan di pesisir selatan Tulungagung, dengan 13 korban jiwa. Angka ini tergolong tinggi dan mengundang keprihatinan.
Related Post
Kapolres Tulungagung, AKBP Taat Resdi, mengeluarkan imbauan tegas kepada seluruh pengelola wisata pantai di wilayahnya. "Pengelola yang paling tahu kondisi pantai. Makanya pengelola harus proaktif, terdepan untuk memastikan keamanan dan keselamatan wisatawan," tegas AKBP Taat Resdi saat rapat koordinasi keamanan dan keselamatan wisata pantai dalam rangka mitigasi bencana, Rabu (13/11/2024).
AKBP Taat Resdi menekankan pentingnya pemahaman kondisi spesifik setiap destinasi wisata pantai. Pengelola diharuskan menandai titik-titik berbahaya dan waktu bermain air yang harus dihindari. "Jika pengawasnya pulang, benderanya harus dicabut. Jika tidak ada benderanya, artinya tidak boleh berenang," imbuhnya.
Kapolres Tulungagung juga meminta setiap pengelola wisata pantai merumuskan strategi pengamanan masing-masing destinasi. "Setidaknya ini ikhtiar terbaik kita. Kalau masih terjadi lagi (kecelakaan wisatawan), namanya takdir," ucap AKBP Taat Resdi.
Tinggalkan komentar