Wartakini.id – Kabar gembira bagi para petani singkong! Usulan pemberian subsidi pupuk untuk komoditas ini tengah digodok pemerintah. Singkong, yang juga dikenal sebagai ubi kayu, ternyata punya peran penting sebagai sumber karbohidrat alternatif yang setara dengan beras.
Related Post
Indonesia sendiri menduduki peringkat kelima sebagai negara produsen singkong terbesar di dunia, dengan total produksi mencapai 18,3 juta ton pada tahun 2020. Dari jumlah tersebut, 87% digunakan untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh, mengungkapkan bahwa penggunaan pupuk yang tepat merupakan kunci untuk meningkatkan produktivitas singkong. Ia juga menekankan pentingnya penggunaan varietas yang tahan terhadap hama dan penyakit serta pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
"Komponen budidaya yang berperan dalam peningkatan produktivitas singkong adalah penggunaan pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, varietas yang sesuai (tahan cekaman biotik dan abiotik), dan pengendalian OPT," ujar Tri Wahyudi.
Saat ini, Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 1 Tahun 2024 menetapkan sembilan komoditas penerima pupuk bersubsidi, termasuk padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi, dan kakao.
Namun, pemerintah berencana untuk menambah alokasi pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton pada awal tahun 2024. Hal ini mendorong Pupuk Indonesia untuk mengidentifikasi komoditas strategis yang berpotensi mendapatkan subsidi, termasuk singkong.
"Kebijakan penambahan volume ini memerlukan upaya optimalisasi dalam meningkatkan serapannya. Optimalisasi dapat dilakukan dengan mengidentifikasi komoditas-komoditas strategis daerah yang berpotensi mendapatkan pupuk bersubsidi. Harapannya berdampak terhadap optimalisasi serapan pupuk bersubsidi, nilai ekonomi dan peningkatan produktivitas pertanian," jelas Tri.
Jika usulan ini disetujui, para petani singkong di seluruh Indonesia dapat merasakan manfaatnya. Subsidi pupuk diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka, sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional.
Tinggalkan komentar