Wartakini.id – Mobil LCGC (Low Cost Green Car) berteknologi hybrid? Ide ini tengah dipertimbangkan serius oleh Honda. Brio Satya, tulang punggung penjualan Honda di Indonesia yang menyumbang 50 persen total penjualan, menjadi kandidat kuat untuk dibekali teknologi ramah lingkungan ini.
Related Post
Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, menyatakan kesiapan Honda untuk mengembangkan Brio Satya hybrid. Namun, ada syarat mutlak yang harus dipenuhi: harga jual tetap di bawah Rp 200 juta. "Pasar LCGC sangat bagus, lebih dari 20 persen. Jika ada insentif tambahan, kami akan mempertimbangkannya," ungkap Billy di ICE BSD City, Tangerang.
Billy menambahkan bahwa program LCGC bertujuan untuk memperluas pasar otomotif di Indonesia, khususnya bagi first time buyer. "LCGC itu 70 persennya first time buyer. Teknologi hybrid yang lebih efisien akan mendorong pertumbuhan pasar," jelasnya.
Namun, tantangannya terletak pada harga. Regulasi membatasi harga jual LCGC maksimal Rp 200 juta. Tanpa insentif pemerintah, biaya pengembangan teknologi hybrid berpotensi membuat harga Brio Satya hybrid melejit hingga mendekati Rp 300 juta, apalagi dengan rencana kenaikan PPN 12 persen. "Jika ada aturan yang mendukung, kami akan serius mempelajarinya," tambah Billy. Jadi, mungkinkah kita akan segera melihat Brio Satya hybrid di jalanan? Kita tunggu saja.
Tinggalkan komentar