Wartakini.id – Pilkada Surabaya 2024 diwarnai fenomena calon tunggal, yaitu pasangan Eri Cahyadi-Armuji. Fenomena ini memicu pertanyaan: apakah partisipasi pemilih akan menurun? Pakar politik, Edward Dewaruci, memprediksi hal tersebut mungkin terjadi.
Related Post
"Dengan calon tunggal, kemenangan lebih mudah diraih, sehingga partisipasi pemilih mungkin akan turun," ujar Edward dalam Talkshow Politik Tribun Series. Ia mencontohkan, pasangan calon tunggal hanya membutuhkan 50 persen plus 1 suara sah untuk menang, tanpa mempertimbangkan angka partisipasi.
Edward juga menyoroti potensi pragmatisme pemilih, di mana mereka mungkin lebih mudah terpengaruh oleh politik uang. Hal ini menjadi tantangan bagi penyelenggara dan masyarakat untuk menjaga integritas pilkada.
Namun, Juru Bicara Tim Pemenangan Eri Cahyadi-Armuji, Mirza Akmal, optimistis. Ia menekankan bahwa lebih dari 50 persen pemilih di Surabaya adalah pemilih muda yang idealis dan cenderung tidak pragmatis.
"Pemilih muda di Surabaya memiliki idealisme dan cenderung tidak pragmatis dalam menentukan pilihan," ujar Mirza.
Pertanyaan menarik muncul: apakah strategi calon tunggal di Pilkada Surabaya 2024 akan berhasil menarik pemilih muda, atau justru akan menurunkan partisipasi secara keseluruhan? Kita tunggu hasil Pilkada Surabaya 2024 untuk mengetahui jawabannya.
Tinggalkan komentar