Wartakini.id – Pertandingan derbi London antara West Ham dan Tottenham Hotspur yang biasanya penuh gairah, Minggu malam kemarin justru menyajikan tontonan sepak bola yang hambar dan jauh dari ekspektasi. Berakhir imbang 1-1, skor tersebut merefleksikan penampilan datar kedua tim yang kini terpuruk di papan bawah klasemen Premier League.
Related Post
Gol pembuka Tottenham berbau keberuntungan. Blunder fatal bek West Ham, Max Kilman, yang dua kali gagal mengamankan bola, berujung pada gol perdana Wilson Odobert di Premier League. Aksi Kilman yang dinilai ceroboh itu justru memberikan assist kepada Odobert untuk menaklukkan Alphonse Areola. Ironisnya, gol tersebut disambut cemoohan pendukung tuan rumah yang jelas kecewa dengan performa tim kesayangannya. Minimnya antusiasme terlihat dari banyaknya kursi kosong di London Stadium, menunjukkan betapa rendahnya kepercayaan diri fans terhadap West Ham asuhan Graham Potter yang sudah tujuh laga tanpa kemenangan.
Satu-satunya bintang West Ham yang bersinar adalah Jarrod Bowen. Pemain yang konsisten tampil apik sepanjang musim ini kembali menjadi penyelamat dengan gol penyeimbang di babak pertama. Kerja sama apik dengan Aaron Wan-Bissaka menghasilkan gol yang melewati sela kaki kiper Tottenham, Guglielmo Vicario. Namun, Bowen tampak berjuang sendirian. Lucas Paquetá tampil mengecewakan, bahkan terlihat frustasi dan menangis setelah mendapat kartu kuning. Investigasi FA terkait tuduhan spot-fixing yang menimpanya tampaknya turut memengaruhi penampilannya. Mohammed Kudus dan Niclas Fullkrug juga gagal memberikan kontribusi berarti.
Di kubu Tottenham, yang melakukan delapan perubahan pemain inti, tampaknya lebih fokus pada laga semifinal Eropa mendatang. Manajer Ange Postecoglou terlihat hanya ingin melewati laga ini tanpa insiden berarti. Tendangan bebas James Ward-Prowse di akhir laga yang nyaris menjadi gol, berhasil digagalkan Vicario.
Graham Potter telah mengindikasikan akan melakukan perombakan besar di musim panas. Melihat performa tim saat ini, sulit untuk membantah jika ia memutuskan untuk menjual hampir semua pemain kecuali Bowen. Pertandingan ini bukan hanya menggambarkan betapa buruknya musim West Ham dan Tottenham, tetapi juga menjadi alarm akan urgensi restrukturisasi besar-besaran kedua tim.
Tinggalkan komentar