Wartakini.id, Jakarta – Indonesia berpeluang besar menjadi raja ekspor kredit karbon dunia, khususnya dari sektor kehutanan. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memproyeksikan potensi produksi mencapai 13 miliar unit kredit karbon dalam rentang waktu 2024 hingga 2050.
Related Post
Angka fantastis ini menempatkan Indonesia di garis depan sebagai pemasok utama kredit karbon berkualitas tinggi di pasar global yang terus berkembang. Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menegaskan bahwa kekayaan hutan Indonesia bukan hanya sekadar paru-paru dunia, melainkan juga sumber ekonomi hijau yang menjanjikan di masa depan.
"Dengan pengelolaan yang tepat dan berkelanjutan, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi eksportir bersih kredit karbon terbesar di dunia," ungkap Anindya dalam forum Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2025 di JCC Senayan.
Luasnya hutan tropis Indonesia, yang mencapai lebih dari 90 juta hektare, menjadi modal utama. Kemampuan hutan dalam menyerap karbon dioksida dari atmosfer juga sangat tinggi, menjadikannya aset berharga dalam upaya mitigasi perubahan iklim global.
Kadin Indonesia, melalui Regenerative Forest Business Hub, tengah mengembangkan platform bisnis regeneratif yang bertujuan untuk memastikan integritas dan keberlanjutan proyek-proyek karbon di sektor kehutanan. Pengembangan pasar karbon nasional dan regional akan menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia.
Tinggalkan komentar