Jepang Kalahkan China? Rahasia Mobil Pintar Terungkap!

wartakini.id – Tertinggal dari China dan Amerika Serikat dalam pengembangan mobil pintar, Jepang kini mengambil langkah agresif. Negeri Sakura itu gencar mendorong produsen otomotifnya untuk berlomba menciptakan kendaraan pintar dengan sistem keselamatan dan hiburan berbasis komputasi awan. Target ambisius pun dipatok: menguasai 30 persen pasar "software defined vehicles" (SDV) global pada 2030, saat penjualan global diperkirakan mencapai 35 hingga 41 juta unit.

Pemerintah Jepang, melalui Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI), tak tanggung-tanggung memberikan dukungan. Bantuan dana dan pelatihan tenaga kerja, khususnya insinyur teknologi informasi, digelontorkan melalui kerja sama dengan universitas dan program pelatihan khusus. Langkah ini diambil karena meski mobil Jepang telah dilengkapi teknologi bantuan pengemudi dan navigasi, fitur canggih masih menjadi kekurangan.

Jepang Kalahkan China? Rahasia Mobil Pintar Terungkap!
Gambar Istimewa : pict.sindonews.net

Jepang berambisi membangun ekosistem berbagi data antar perusahaan, mendulang keuntungan dari layanan purnajual. Model bisnis baru ini diyakini akan menjadi kunci kesuksesan. Direktur kantor transformasi mobilitas digital, Takeru Ito, mengatakan, "Kami berharap sebagian besar keuntungan tidak akan berasal dari penjualan mobil baru, tetapi dari model bisnis yang berubah, dan keuntungan besar akan diperoleh setelah penjualan mobil." Pendapatan global dari layanan taksi robotik diperkirakan mencapai USD 503 miliar pada 2035, dengan 80 persennya berasal dari layanan pasca penjualan.

Nissan, misalnya, berencana meluncurkan layanan kendaraan otonom pada 2027 untuk mengatasi kekurangan pengemudi taksi. Honda juga tak mau kalah, menargetkan layanan taksi tanpa pengemudi pada akhir dekade ini, meski sebelumnya menunda rencana peluncuran di pusat kota Tokyo pada awal 2026. Langkah strategis lainnya adalah pembentukan Asosiasi Pusat Pelacakan Otomotif dan Baterai bulan lalu, guna menjamin keamanan data antar perusahaan. Akankah strategi ini mampu membawa Jepang unggul dalam persaingan global? Kita tunggu saja.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar