Wartakini.id – Timnas Inggris menuai kecaman setelah menang tipis 1-0 atas Andorra, tim peringkat 173 dunia, dalam kualifikasi Piala Dunia. Kemenangan yang diraih di RCDE Stadium, Barcelona, itu jauh dari kata meyakinkan dan bahkan disebut sebagai penampilan terburuk Inggris dalam tujuh pertemuan terakhir melawan Andorra.
Related Post
Pelatih Thomas Tuchel meluapkan kekecewaannya. "Penampilan kami di 20 menit terakhir tidak mencerminkan semangat laga kualifikasi Piala Dunia," ujarnya kepada media. Ia menambahkan, "Saya tidak suka sikap kami. Seolah kami hanya ingin cepat selesai." Atmosfer pertandingan pun terasa dingin, dengan permainan Inggris yang lesu dan memicu ejekan dari sebagian penonton. Tuchel menyebut timnya kehilangan energi dan urgensi setelah 25 menit awal. Puncaknya, pemain Andorra berusia 37 tahun, Marc Garcia, bahkan mampu melakukan nutmeg terhadap winger Inggris, Noni Madueke, di masa injury time.
Kesulitan Inggris membongkar pertahanan berlapis Andorra terlihat jelas. Permainan monoton, minim pergerakan, dan set-piece yang sia-sia menjadi ciri khas penampilan The Three Lions. Dari 12 tendangan sudut, tak satu pun menghasilkan peluang berarti. Tuchel mengakui tantangan menghadapi pertahanan ketat lawan, mengatakan para pemainnya terbiasa bermain cepat dan melawan tim yang lebih agresif.
Satu-satunya momen cerah adalah gol Harry Kane di menit ke-68 berkat umpan terobosan Curtis Jones. Namun, selebihnya, dominasi khas tim unggulan Inggris tak terlihat. Bahkan, nyanyian suporter lebih banyak bernada ejekan terhadap politisi atau pujian untuk pemain Andorra, Ian Olivera.
Kemenangan ini justru mengungkap banyak kelemahan Inggris, terutama mentalitas dan cara mengatasi lawan bertahan total. Jika ingin menjuarai Piala Dunia, Inggris harus menunjukkan identitas dominan mereka, bukan hanya mengandalkan kemenangan tipis yang jauh dari memuaskan.
Tinggalkan komentar