wartakini.id – Video CCTV yang viral memperlihatkan sebuah mobil menghantam toko di Malang. Sopirnya, seorang lansia, diduga salah injak pedal gas saat hendak parkir. Untungnya, tak ada korban jiwa, namun insiden ini memicu pertanyaan serius: sudahkah sistem perpanjangan SIM kita memadai?

Related Post
Insiden ini bukan yang pertama. Seringkali, lansia menjadi korban kesalahan fatal akibat salah injak pedal. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan relevansi sistem perpanjangan SIM yang berlaku saat ini. Apakah tes berkala yang ada cukup untuk menjamin keselamatan di jalan raya, terutama bagi pengemudi yang usianya sudah lanjut?

Sony Susmana dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengungkapkan keprihatinannya. Ia menilai, asumsi bahwa kemampuan berkendara seseorang tetap sama selama puluhan tahun adalah keliru. Menurutnya, perlu evaluasi menyeluruh terhadap sistem perpanjangan SIM, khususnya bagi pengemudi lansia. Usia lanjut seringkali diiringi penurunan refleks dan kemampuan kognitif yang berdampak pada keselamatan berkendara.
Pertanyaan kritis pun muncul: apakah perlu tes kesehatan dan kemampuan mengemudi yang lebih ketat untuk perpanjangan SIM lansia? Atau, mungkin perlu batasan usia mengemudi tertentu untuk jenis kendaraan tertentu? Insiden di Malang ini menjadi alarm yang menyadarkan kita akan perlunya evaluasi mendalam terhadap sistem yang ada, demi keselamatan bersama di jalan raya. Jangan sampai, perpanjangan SIM justru menjadi celah maut.
Tinggalkan komentar