wartakini.id – Gelombang kekhawatiran melanda pasar saham Hong Kong, Senin (22/10), setelah saham Xiaomi Corp. mengalami penurunan tajam hingga 8,7%. Penurunan ini merupakan yang terdalam sejak April lalu, sebelum akhirnya stabil dengan kerugian lebih dari 5%. Pemicunya adalah kecelakaan tragis yang menimpa sedan listrik andalan Xiaomi, SU7, di Chengdu, China, pada 13 Oktober lalu.

Related Post
Kecelakaan tersebut memicu spekulasi bahwa fitur pintu elektronik canggih pada SU7 diduga gagal berfungsi, menjebak pengemudi di dalam mobil yang terbakar. Insiden ini menyoroti potensi risiko keselamatan yang melekat pada desain gagang pintu elektronik, sebuah tren yang dipopulerkan oleh Tesla dan kini diadopsi secara luas oleh produsen kendaraan listrik (EV) lainnya.

Menurut laporan saksi mata, kecelakaan terjadi di Tianfu Avenue, Chengdu, ketika Xiaomi SU7 terbakar hebat setelah menabrak median jalan. Upaya penyelamatan oleh warga sekitar tidak berhasil menyelamatkan nyawa pengemudi, seorang pria berusia 31 tahun bernama Deng. Video yang beredar menunjukkan betapa sulitnya upaya penyelamatan tersebut.
Insiden ini memicu perdebatan tentang keamanan sistem pintu elektronik pada kendaraan listrik. Kritikus berpendapat bahwa sistem ini dapat menjadi bumerang dalam situasi darurat jika terjadi kegagalan fungsi akibat kerusakan atau gangguan elektronik. Xiaomi sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait penyebab pasti kecelakaan dan dugaan kegagalan sistem pintu pada SU7. Namun, dampak dari insiden ini telah terasa di pasar saham, menunjukkan kekhawatiran investor terhadap potensi risiko keselamatan pada produk-produk Xiaomi di masa depan.










Tinggalkan komentar