Wartakini.id, Jakarta – Wall Street berdarah! Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup dengan catatan merah pada akhir pekan ini. Sentimen negatif datang dari kebijakan Presiden Donald Trump yang kembali menebar ancaman tarif, kali ini dengan menaikkan tarif impor dari China hingga 100%.
Related Post
Langkah agresif Trump ini dipicu oleh kebijakan Beijing yang memperketat ekspor logam tanah jarang. Tak tinggal diam, Trump balik mengancam dengan mengontrol ekspor perangkat lunak ke Negeri Tirai Bambu.
Sontak, kebijakan ini membuat investor panik dan berbondong-bondong melepas saham-saham teknologi raksasa. Nvidia, Tesla, Amazon, hingga Advanced Micro Devices (AMD) mengalami penurunan harga saham lebih dari 2%.
Wartakini.id melaporkan, kemerosotan ini memperparah tren negatif yang sudah terjadi sejak sesi perdagangan Jumat. Sebelumnya, Trump telah mengisyaratkan kenaikan tarif besar-besaran untuk produk impor China dan menyatakan tidak ada urgensi untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Pernyataan ini ia sampaikan melalui platform Truth Social miliknya.
Aksi Trump ini jelas mengejutkan pasar dan berpotensi memperburuk hubungan yang sudah tegang antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.
Tiga indeks saham utama AS pun merespons dengan penurunan tajam. S&P 500 dan Nasdaq mencatatkan penurunan persentase harian terbesar sejak 10 April. Secara mingguan, S&P 500 mengalami penurunan terbesar sejak Mei, sementara penurunan Nasdaq dari Jumat ke Jumat menjadi yang paling curam sejak April.
Tinggalkan komentar