wartakini.id – Sanae Takaichi, politisi yang dikenal karena pandangan konservatifnya, kini berpeluang besar menjadi Perdana Menteri wanita pertama Jepang. Namun, siapa sangka, di balik sosoknya yang tegas, tersimpan kecintaan mendalam pada dunia otomotif, khususnya mobil sport legendaris Toyota Supra Mk3.

Related Post
Sebelum terjun ke politik, Takaichi muda ternyata adalah seorang petrolhead sejati. Di usia 30 tahun, ia membeli Toyota Supra 2.5GT Twin-Turbo Limited tahun 1991 dengan uang hasil jerih payahnya sendiri. Pilihan ini bukan tanpa alasan. Sebelumnya, ia telah memiliki Celica XX (Celica Supra di luar Jepang), dan Supra A70 menjadi wujud semangat sporty Toyota yang selalu ia kagumi.

Supra miliknya memiliki spesifikasi yang cukup mumpuni untuk masanya: cat Super White Pearl Mica yang elegan, interior kulit merah anggur yang mewah, dan mesin 2,5 liter twin-turbo 1JZ-GTE bertenaga 276 hp yang dipadukan dengan transmisi otomatis empat percepatan. Tak ketinggalan, ia juga menambahkan sistem navigasi Panasonic, sebuah teknologi canggih pada era tersebut.
Bagi Takaichi, Supra bukan sekadar mobil. Ia menjadi saksi bisu perjuangannya saat berkampanye dari Nara ke Tokyo, bahkan bolak-balik ke gedung Parlemen. Selama lebih dari dua dekade, ia setia mengendarai Supra putihnya, bahkan hingga menduduki jabatan menteri senior di Partai Demokrat Liberal (LDP).
Meskipun kini telah memiliki mobil dinas sejak awal tahun 2000-an, Takaichi tidak menjual atau menyingkirkan Supra kesayangannya. Mobil tersebut justru disimpan dengan baik di sebuah bengkel di Nara. Bagi Takaichi, Supra melambangkan awal mula perjuangannya, sebuah simbol yang akan selalu ia hargai.









Tinggalkan komentar