Wartakini.id – Volvo, pabrikan mobil asal Swedia, ternyata masih ngotot menjual SUV andalannya, XC90, dengan mesin konvensional. Padahal, Volvo sendiri sebelumnya berencana untuk menghentikan produksi mobil bermesin bensin pada tahun 2030.
Related Post
Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Volvo merupakan salah satu pabrikan yang gencar mempromosikan mobil listrik. Namun, juru bicara Volvo menyatakan bahwa mereka akan terus memproduksi XC90 dengan mesin bensin selama masih ada permintaan dari konsumen.
XC90 sendiri telah menjadi salah satu model terlaris Volvo dan telah mengalami dua kali pembaruan sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2014. Selain itu, Volvo juga menawarkan versi listrik dari XC90, yaitu EX90, yang diklaim memiliki pasar yang berbeda.
"Meskipun kami memiliki EX90, XC90 tetap memiliki tempat di hati para pelanggan," ujar juru bicara Volvo. "XC90 merupakan SUV yang sangat populer dan kami ingin terus memenuhi kebutuhan konsumen."
Volvo juga berpendapat bahwa XC90 dengan mesin bensin memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan EX90. Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi konsumen yang ingin memiliki SUV premium dengan harga yang lebih ramah di kantong.
Meskipun begitu, Volvo tetap mendukung rencana Uni Eropa untuk melarang produksi kendaraan bermesin bensin pada tahun 2035. Volvo yakin bahwa mesin bensin masih memiliki peran penting dalam industri otomotif, setidaknya untuk beberapa tahun ke depan.
Tinggalkan komentar