wartakini.id – Di tengah kontroversi global yang melanda mobil listrik Xiaomi SU7, pemerintah Indonesia justru menunjukkan ketertarikan besar untuk menarik investasi dari raksasa teknologi asal China tersebut. Langkah ini diambil saat saham Xiaomi anjlok akibat insiden kecelakaan fatal yang melibatkan SU7, memunculkan pertanyaan tentang prioritas antara investasi teknologi dan keselamatan publik.

Related Post
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita secara terbuka menyampaikan undangan kepada Xiaomi untuk membawa mobil listrik SU7 ke pasar Indonesia. Ajakan ini disampaikan langsung kepada Associate Government Affairs Director Xiaomi, Jon Dove, dalam pertemuan bilateral di Shanghai. Pemerintah Indonesia tergiur dengan angka penjualan SU7 yang fantastis di China dan mendorong Xiaomi untuk segera merealisasikan investasi di sektor kendaraan ramah lingkungan.

"Kami mendorong agar Xiaomi dapat menjajaki investasi pada sektor kendaraan ramah lingkungan di Indonesia," ujar Agus, seperti dikutip dari laman resmi Kemenperin. Pemerintah bahkan meminta Xiaomi untuk segera menyampaikan rencana bisnis rinci untuk lima tahun ke depan.
Namun, langkah ini menuai sorotan tajam mengingat insiden kecelakaan tragis yang menimpa Xiaomi SU7 di Chengdu pada 13 Oktober lalu. Kecelakaan tersebut menewaskan seorang pengemudi berusia 31 tahun dan memicu kekhawatiran global tentang keamanan pintu elektronik pada mobil listrik. Regulator di China bahkan mempertimbangkan larangan total terhadap gagang pintu elektronik, sementara NHTSA di AS sedang menginvestigasi ratusan ribu unit Tesla dengan teknologi serupa. Hingga saat ini, belum ada respons resmi dari Xiaomi terkait undangan pemerintah Indonesia tersebut.









Tinggalkan komentar