wartakini.id – Jakarta – Tahun 2025 menjadi saksi bisu dualisme nasib bagi BMW Group. Di saat perusahaan induk di Jerman harus menghadapi kenyataan pahit berupa pemangkasan proyeksi laba global, BMW Indonesia justru mencatatkan tinta emas dengan rekor penjualan yang memukau.

Related Post
Pukulan telak bagi BMW AG terjadi akibat perlambatan ekonomi di Tiongkok dan kebijakan tarif impor yang diterapkan Amerika Serikat. Kondisi ini memaksa mereka merevisi target laba sebelum pajak untuk tahun 2025, yang semula diprediksi setara dengan tahun sebelumnya, menjadi "sedikit menurun". Imbasnya, Return on Capital Employed (ROCE) untuk bisnis otomotif juga ikut terpangkas.

Namun, kontras dengan kondisi global, BMW Indonesia justru mampu mencuri perhatian. Di tengah gempuran tantangan ekonomi, mereka berhasil membukukan rekor penjualan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dominasi BMW di segmen kendaraan premium Tanah Air pun semakin tak tergoyahkan.
Fenomena ini memunculkan pertanyaan besar: mampukah performa cemerlang BMW Indonesia menjadi penopang bagi BMW Group secara keseluruhan? Ataukah, kisah sukses di Indonesia ini hanya menjadi secercah harapan di tengah badai global yang menerpa raksasa otomotif asal Jerman tersebut?










Tinggalkan komentar