wartakini.id – Industri otomotif global digemparkan dengan inovasi terbaru dari Chery, raksasa otomotif asal China. Dalam Konferensi Inovasi Global Chery 2025, mereka memperkenalkan prototipe baterai all-solid-state (SSB) yang dikembangkan sendiri, menjanjikan revolusi dalam dunia kendaraan listrik (EV). Baterai ini diklaim mampu menempuh jarak hingga 1.300 km dalam sekali pengisian daya, cukup untuk perjalanan Jakarta-Bali tanpa perlu berhenti mengisi ulang.
Related Post
Teknologi baterai SSB ini bukan sekadar peningkatan, melainkan lompatan besar. Dengan kepadatan energi sel mencapai 600 Wh/kg, tertinggi di antara produsen mobil China, baterai ini berpotensi menghilangkan kekhawatiran konsumen terkait jarak tempuh dan keamanan. Uji coba ekstrem menunjukkan baterai ini tahan terhadap penusukan dan pengeboran tanpa risiko kebakaran atau ledakan, jauh lebih aman dibandingkan baterai lithium-ion konvensional.
Chery berencana memulai produksi percontohan pada tahun 2026 dan meluncurkan baterai SSB secara massal pada tahun 2027. Jika klaim ini terbukti, adopsi EV akan semakin meluas, membuka era baru mobilitas ramah lingkungan. Meskipun harga baterai ini diperkirakan 2,8 kali lebih mahal dari baterai konvensional, manfaat yang ditawarkan, seperti jarak tempuh yang jauh lebih panjang dan keamanan yang ditingkatkan, dapat menjadi daya tarik utama bagi konsumen. Inovasi ini menandai babak baru dalam persaingan teknologi baterai, di mana Chery berpotensi menjadi pemain kunci dalam mendorong kemajuan industri EV global.
Tinggalkan komentar