Wartakini.id – Akbar Faizal, politikus senior, melontarkan kritik pedas terhadap Pilkada serentak 27 November 2024. Melalui akun X pribadinya, @akbarfaizal, ia menyatakan Pilkada kali ini justru memperparah kerusakan sistem politik Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikannya menanggapi maraknya praktik politik uang yang terjadi.
Related Post
"Pilkada ini menyempurnakan kerusakan parah sistem perpolitikan kita," tegas Akbar. Ia menyoroti percakapan di media sosial dan grup WhatsApp yang ramai membahas praktik bagi-bagi uang dan sembako oleh para calon kepala daerah. Menurutnya, hal ini menjadi bukti nyata bahwa demokrasi Indonesia masih terjerat praktik transaksional yang mencemarkan nilai-nilai demokrasi.
Akbar juga menyindir pernyataan resmi pemerintah yang kerap menyebut Pilkada berlangsung aman dan damai, sementara di lapangan praktik-praktik yang merusak sistem justru terjadi. "Tak sabar menunggu pernyataan resmi pemerintah bahwa Pilkada berlangsung aman dan damai seperti biasanya," sindirnya.
Praktik bagi-bagi uang dan sembako, menurut Akbar, bukanlah hal baru. Namun, kejadian ini terus berulang meskipun sudah ada regulasi dan pengawasan dari Bawaslu serta aparat penegak hukum. Ia pun menyayangkan hal tersebut dengan menyatakan, "Bangsa yang miskin luar dalam."
Pernyataan Akbar ini muncul sehari setelah mantan Menko Polhukam, Prof. Mahfud MD, memberikan pesan kepada masyarakat terkait penggunaan hak pilih dalam Pilkada. Kritik Akbar Faizal ini menjadi sorotan tajam terhadap penyelenggaraan Pilkada dan mengungkapkan keprihatinan atas kondisi demokrasi Indonesia saat ini.
Tinggalkan komentar