Wartakini.id – Bank Indonesia (BI) bergerak cepat merespon pelemahan tajam nilai tukar Rupiah yang nyaris menembus level Rp16.500 per dolar Amerika Serikat (USD). Berdasarkan data Bloomberg, Rupiah terpantau melemah 147 poin atau 0,90% hingga mencapai Rp16.499 per USD.

Related Post
Erwin Gunawan Hutapea, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas (DPMA) BI, memastikan BI akan terus aktif di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan memastikan likuiditas Rupiah tetap tercukupi. "BI berada di pasar untuk memastikan nilai tukar Rupiah bergerak sesuai fundamentalnya melalui mekanisme pasar yang sehat," tegasnya pada Senin (1/9/2025).

Untuk mencapai hal tersebut, BI memperkuat strategi stabilisasi dengan berbagai intervensi. Intervensi ini meliputi aksi di pasar offshore melalui Non-Deliverable Forward (NDF), serta intervensi di pasar domestik lewat transaksi spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
BI juga memastikan ketersediaan likuiditas Rupiah dengan menyediakan akses likuiditas bagi perbankan melalui transaksi repo, transaksi FX swap, pembelian SBN di pasar sekunder, dan fasilitas lending/financing.
Sementara itu, pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menilai penguatan dolar AS didorong oleh data ekonomi AS yang positif.









Tinggalkan komentar