Wartakini.id, Jakarta – Program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto ternyata berawal dari sebuah pertemuan yang menyentuh hati. Hashim Djojohadikusumo, adik kandung sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, mengungkapkan bahwa ide mulia ini lahir dari keprihatinan mendalam Prabowo terhadap kondisi anak-anak terlantar yang kurang mendapatkan akses pendidikan dan kehidupan yang layak di berbagai daerah.

Related Post
Hashim menceritakan, di awal masa pemerintahan Kabinet Prabowo-Gibran, dirinya dipanggil ke Istana Negara. Di sana, Prabowo menyampaikan langsung kegelisahannya mengenai keluarga-keluarga yang terpinggirkan.

"Saya dipanggil ke istana. ‘Sim, Sim, saya baru temukan ya. Ada anak kecil namanya Nayla. Anak kecil ini umurnya 4 atau 5 tahun. Tinggal bersama dua saudaranya dan ibunya. Ibunya ditinggal suaminya, dan anak ini tidak diurus," ungkap Hashim dalam acara Doa Bersama Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) di Jakarta, Sabtu (18/10/2025).
Perjumpaan dengan Nayla dan keluarganya itulah yang kemudian memicu Prabowo untuk mencetuskan ide Sekolah Rakyat. Lebih dari sekadar tempat belajar, sekolah ini dirancang sebagai rumah kedua bagi para siswa, lengkap dengan fasilitas asrama.
Setelah pertemuan tersebut, Prabowo segera memanggil Menteri Sosial untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif mengenai kondisi masyarakat di berbagai daerah. Paparan dari Mensos inilah yang kemudian menjadi landasan kuat bagi perwujudan program Sekolah Rakyat.









Tinggalkan komentar