Jakarta, WARTAKINI.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara perihal penemuan cadangan gas jumbo di Wilayah Kerja (WK) atau Blok minyak dan gas bumi (migas) North Ganal, Kalimantan Timur oleh perusahaan asal Italia yakni ENI.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, penemuan cadangan di WK North Ganal tersebut merupakan temuan yang cukup menggembirakan untuk industri hulu migas RI. Mengingat, temuan ini digadang-gadang menjadi salah satu dari tiga terbesar temuan eksplorasi dunia pada 2023.
“Potensi besar, bukan potensi kecil dan itu akan menjadi sesuatu yang baru di luar proyek Indonesia Deepwater Development (IDD). Jadi sesuatu suplai pasokan gas yang cukup besar ke depannya, itu ukurannya besar,” kata Tutuka saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (2/10/2023).
Ia pun berharap rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) dari WK North Ganal dapat segera diselesaikan. Dengan demikian, kegiatan proses produksi di blok tersebut dapat segera dipercepat.
“Kita akan fasilitasi itu supaya itu cepat terjadi, karena ditargetkan Pak Menteri dalam dua tahun ke depan bisa first gas. Itu hamparannya besar sekali, itu luasnya besar dan ini besar,” kata Tutuka.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan penemuan cadangan gas di Wilayah Kerja North Ganal memiliki jumlah yang signifikan dengan perkiraan awal Gas in Place 5 triliun kaki kubik (Triliun Cubic Feet/ TCF). Kabar tersebut diketahui Dwi saat bertemu dengan Head of Regional and Far East Eni di ajang ADIPEC (1/10) di Abu Dhabi.
Menurut Dwi, dengan perkiraan awal discovered resources sebesar +/- 609 MMBOE (recoverable), penemuan ini menjadikan temuan di sumur Geng North – 1 menjadi salah satu dari 3 besar temuan eksplorasi dunia di tahun 2023
Ia menambahkan, dengan perkiraan awal penemuan gas in Place 5 TCF, maka akan menjadi salah satu giant discovery yang akan meningkatkan secara signifikan cadangan gas. Khususnya untuk mendukung peningkatan produksi migas nasional secara berkelanjutan dan mencapai target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).
Lebih lanjut, penemuan raksasa alias giant discovery tersebut diyakini dapat lebih mendorong investasi eksplorasi yang lebih masif di masa yang akan datang. Mengingat potensi migas nasional masih menjanjikan karena dari 128 cekungan, masih ada 68 cekungan yang belum di bor.
“Kami berharap penemuan cadangan gas di North Ganal oleh salah satu International Oil Company (IOC) akan mendorong lebih banyak IOC lainnya untuk masuk ke Indonesia. Ini tentu buah dari salah satu upaya Pemerintah meningkatkan daya saing industri hulu migas nasional” ujar Dwi dalam keterangan tertulis, Senin (2/9/2023).
Dwi menyampaikan SKK Migas akan melakukan koordinasi yang intensif dengan Eni untuk tahapan-tahapan selanjutnya agar penemuan raksasa tersebut dapat segera di monetisasi.
Penemuan giant discovery gas tersebut akan didorong untuk segera dapat diproduksi, sehingga dapat meningkatkan pasokan gas untuk mendukung pembangunan, termasuk hilirisasi gas yang saat ini tengah didorong oleh Pemerintah. Hal ini didukung pula dengan infrastruktur gas yang sudah tersedia di Kalimantan Timur sehingga diharapkan dapat dikembangkan dengan cepat dan efisien.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Produksi Minyak RI Makin Anjlok di Semester I 2023
(wia)
Sumber Berita