wartakini.id – Mungkin Anda pernah bertanya-tanya, mengapa hampir semua mobil sport dan supercar ikonik hanya memiliki dua pintu? Ferrari, Lamborghini, Porsche, dan Nissan GT-R, semuanya setia pada desain dua pintu. Lalu, apa rahasianya? Apakah hanya demi estetika semata? Jawabannya lebih kompleks dari sekadar tampilan.

Related Post
Ternyata, di balik desain minimalis ini tersimpan rahasia performa. Kuncinya terletak pada kekakuan sasis. Bayangkan sasis sebagai balok kayu. Semakin banyak lubang (baca: pintu dan jendela), semakin lemah balok tersebut. Begitu pula dengan mobil. Mobil sport membutuhkan sasis yang sangat kaku untuk performa optimal. Dua pintu berarti lebih sedikit titik lemah pada struktur, sehingga sasis lebih kokoh dan mampu menahan gaya torsi yang besar saat kecepatan tinggi.

Kekakuan sasis ini krusial. Suspensi dapat bekerja lebih presisi, menghasilkan kemudi yang lebih tajam dan responsif. Pengendalian pun menjadi lebih konsisten, terutama saat bermanuver dengan kecepatan ekstrem. Menambahkan pintu keempat berarti para insinyur harus menambahkan struktur pendukung tambahan, yang dapat mengurangi kekakuan sasis dan berdampak negatif pada handling.
Meskipun ada beberapa model Grand Tourer empat pintu seperti Porsche Panamera atau Aston Martin Rapide, mobil-mobil ini lebih mengutamakan kenyamanan dan ruang kabin daripada performa ekstrem yang menjadi prioritas utama supercar dua pintu. Jadi, desain dua pintu bukanlah sekadar tren, melainkan solusi teknis untuk mencapai performa puncak. Itulah mengapa, dua pintu tetap menjadi formula wajib bagi sebagian besar supercar.









Tinggalkan komentar