JAKARTA —Pemerintah terus mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terutama di masa pandemi Covid-19 melalui perluasan akses pembiayaan. Salah satunya dalam bentuk rangkulan kepada wirausahawan yang berasal dari civitas akademika perguruan tinggi.
“Dukungan inii diharapkan bisa menggerakkan jiwa kewirausahaan dan mampu menciptakan lapangan kerja sehingga dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Sosialisasi Kredit Usaha (KUR) Goes to Campus yang dilaksanakan secara virtual pada beberapa waktu lalu.
Dukungan berupa akses pembiayaan murah dan mudah bagi pelaku UMKM, dari kalangan mahasiswa, diharapkan dapat menggerakkan jiwa kewirausahaan dan mampu menciptakan lapangan kerja sehingga dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.
Sebelumnya, BRI sebagai Penyalur KUR terbesar dengan plafon Rp195 triliun berkomitmen untuk membuka akses KUR seluas-luasnya kepada pelaku usaha mikro, termasuk UMKM dari kalangan pergurungan tinggi.
“Ini merupakan wujud kebijakan strategis bagi UMKM untuk mewujudkan kesejahteraan dan pemerataan di masyarakat,” ujar Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
Dijelaskan juga oleh Airlangga, munculnya para wirausahawan baru diharapkan dapat membantu pemulihan dari pandemi Covid-19 melalui penciptaan lapangan pekerjaan.”Karena sejak lama UMKM kita terbukti sebagai critical engine dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19,” pungkas Airlangga.
Adapun syarat UMKM berbasis kampus yang bisa mendapatkan akses pembiayaan murah adalah sebagai berikut.Salah satunya dengan persyaratan usaha berupa surat keterangan. Mahasiswa yang memiliki usaha, bisa memanfaatkan KUR sesuai dengan kebutuhannya. Mahasiswa dapat mengakses KUR Super Mikro jika usahanya memiliki kebutuhan pembiayaan hingga Rp10 juta, KUR Mikro untuk pembiayaan Rp10 juta hingga Rp 50 juta, dan KUR Kecil untuk kebutuhan modal Rp50 juta hingga Rp500 juta.