Wartakini.id – Pernyataan Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, yang menyebut dirinya sebagai salah satu pelopor reformasi 1998, menuai kontroversi. Said Didu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN yang juga anggota DPR/MPR 1998, langsung membantahnya.

Related Post
Melalui akun X (sebelumnya Twitter), Said Didu menyatakan tak mengenal Bahlil dan tak pernah mendengar namanya dalam konteks gerakan reformasi kala itu. "Hahaha. Saya anggota DPR/MPR saat 1998. Saya ketemu dan kenal hampir semua aktivis 98. Saya tidak kenal dan tidak pernah dengar nama Bahlil," cuit Said Didu, Sabtu (14/12/2024). Ia bahkan menyindir dengan nada sarkastik, "Atau mungkin sekarang sudah ganti nama dan operasi plastik."

Pernyataan Said Didu ini cukup mengejutkan, mengingat pengalamannya sebagai aktor penting di era reformasi. Kedekatannya dengan banyak tokoh kunci gerakan reformasi semakin memperkuat argumennya. Sebaliknya, klaim Bahlil yang disampaikan dalam sambutan HUT ke-66 Partai Golkar, "Dalam pandangan saya sebagai mantan aktivis yang ikut mempelopori reformasi," kini dipertanyakan kredibilitasnya. Kontroversi ini pun menarik perhatian publik dan menimbulkan pertanyaan tentang validitas klaim Bahlil terkait perannya dalam sejarah reformasi 1998.
Tinggalkan komentar