Jakarta, WARTAKINI.id – Rusia bersiap memulai uji klinis vaksin Covid-19 pekan depan akan melibatkan 40.000 orang. Awal Agustus lalu Presiden Rusia Vladimir Putin sempat bikin gempar, sebab Rusia menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin corona.
Vaksin Covid-19 pertama di dunia ini diberi nama ‘Sputnik V’. Vaksin dikembangkan Gamaleya Research Institute dan Kementerian Pertahanan Rusia, dan sempat menuai kontroversi.
Meski demikian peneliti dan WHO mengingatkan Rusia untuk berhati-hati karena masih memerlukan tinjauan keamanan yang ketat. Dikutip dari Channel News Asia tes ini akan setara dengan uji coba fase 3 yang sedang dijalani vaksin lain.
Kepala Dana Investasi Langsung Rusia Kirill Dmitriyev, mengatakan dalam pengarahan online bahwa vaksinasi kelompok berisiko, termasuk tenaga medis, juga akan dimulai minggu depan atas dasar sukarela. Lebih dari 20 negara menurutnya telah membuat permintaan untuk membeli lebih dari satu miliar dosis vaksin.
Dmitriyev menambahkan bahwa Rusia memiliki perjanjian dengan beberapa negara untuk memproduksi vaksin. Selain itu vaksinasi massal di Rusia ditargetkan dimulai pada Oktober dan ekspor dilakukan pada November atau Desember 2020.
Vaksin ini mendapatkan peringatan dari para ilmuwan barat, bahwa Rusia kemungkinan bergerak terlalu cepat. Namun, Dmitriyev mengatakan skeptisisme mulai berkurang.
“Kami melihat ada perubahan nada yang signifikan dari WHO. Awalnya ya, mereka tidak memiliki cukup informasi tentang vaksin Rusia, sekarang informasi resmi sudah dikirim dan mereka akan mengevaluasinya,” katanya dikutip dari Channel News Asia, Jumat (21/08/2020).
Namun dia menambahkan “Kami tidak melihat adanya hambatan bagi regulator individu untuk menyetujui vaksin Rusia tanpa persetujuan WHO,” katanya.
Rusia telah mencatat lebih dari 942.000 infeksi virus korona yang dikonfirmasi pada Kamis, jumlah tertinggi keempat setelah Amerika Serikat, Brasil, dan India, dan lebih dari 16.000 kematian.
[Gambas:Video CNBC]
(hoi/hoi)
Sumber Berita