Wartakini.id – Pengamat media sosial, Stefan Antonio, mengungkapkan kemenangan pasangan Pramono Anung dan Rano Karno dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 sebagai indikator melemahnya pengaruh Presiden Jokowi di ibu kota. Kemenangan telak dengan perolehan 50,07 persen suara (2.183.239 suara) dibanding pasangan Ridwan Kamil-Suswono (39,40 persen) dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (10,53 persen), menurut Stefan, menunjukkan penurunan signifikan dukungan terhadap Jokowi di kalangan yang disebutnya sebagai "pemilih cerdas".

Related Post
Stefan menyatakan bahwa angka 39,4 persen suara yang diraih pasangan Ridwan Kamil-Suswono merepresentasikan tingkat dukungan Jokowi di Jakarta. Menurutnya, hasil ini mencerminkan meningkatnya kesadaran politik warga Jakarta. Ia menganggap kemenangan Pramono-Rano sebagai "penumbangan dinasti Jokowi" di Jakarta.

"Kemenangan ini menunjukkan bahwa di Jakarta Jokowi cuma punya suara 39,4 persen di kalangan pemilih cerdas, Jokowi gak laku," tegas Stefan melalui akun X miliknya.
Lebih lanjut, Stefan menyerukan pentingnya terus mengedukasi publik agar tidak mudah terpengaruh program bantuan sosial (bansos) atau iming-iming lainnya menjelang Pemilu 2029. Ia optimistis jumlah pemilih cerdas yang tidak mudah di manipulasi akan semakin meningkat. "Pemilu 2029 nanti, semakin banyak pemilih cerdas yang tidak bisa dibodohi dan dibeli suaranya cuma pake bansos atau kepincut sama SPB susu," imbuhnya.
Tinggalkan komentar