Wartakini.id – Mantan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, terseret pusaran kontroversi. Tuduhan serius mengarah padanya: melobi Mahkamah Konstitusi (MK) agar meloloskan pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden. Laporan investigasi Majalah Tempo menjadi pemantiknya, mengungkap peran Pratikno sebagai aktor kunci strategi politik era Jokowi.

Related Post
Laporan tersebut menggambarkan Pratikno memuluskan jalan Gibran, putra sulung Jokowi, dengan cara-cara yang diduga menyimpang dari etika. Bagja Hidayat, Editor Senior Tempo, dalam kanal YouTube Tempodotco, bahkan menyebut Pratikno sebagai contoh nyata bagaimana politik dapat merusak karakter seseorang, mengutip perkataan Kanselir Jerman Otto Von Bismarck.

Refly Harun, pakar hukum tata negara, menganggap serius tuduhan tersebut. Jika terbukti Pratikno melobi hakim MK, itu bukan sekadar lobi politik biasa, melainkan "dirty politics" dan termasuk tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Namun, Refly pesimistis kasus ini akan berujung pada proses hukum yang transparan, mengingat banyak kasus serupa di lingkaran Jokowi yang mandek akibat praperadilan. Publik pun menunggu kejelasan atas tuduhan ini.
Tinggalkan komentar