Rahasia di Balik Pakaian Adat: Lebih dari Sekadar Kampanye?

Rahasia di Balik Pakaian Adat: Lebih dari Sekadar Kampanye?

Wartakini.id – Selama masa kampanye Pilgub Sulsel, para calon gubernur silih berganti memamerkan foto-foto diri mengenakan pakaian adat. Namun, benarkah ini mencerminkan penghargaan sejati terhadap budaya dan keberagaman? Di balik unggahan-unggahan di media sosial yang dibumbui janji manis dan narasi kepedulian, tersimpan pertanyaan mendalam tentang makna sebenarnya dari apresiasi budaya.

Pasangan calon Danny Pomanto-Azhar Arsyad misalnya, terpantau aktif mengunggah foto-foto berlatar pakaian adat di akun Instagram mereka hingga menjelang pemungutan suara 27 November 2024. Setidaknya lima foto bertebaran di media sosial, menampilkan Danny Pomanto dengan berbagai busana adat dari berbagai daerah di Sulsel. Mulai dari penutup kepala khas Toraja saat meresmikan gereja di Makassar pada 19 September, hingga pakaian adat Kajang di Bulukumba pada 25 Oktober. Azhar Arsyad pun tak ketinggalan, menampilkan foto dirinya bersama Danny Pomanto mengenakan songkok racca, penutup kepala khas Bugis.

Rahasia di Balik Pakaian Adat: Lebih dari Sekadar Kampanye?
Gambar Istimewa : fajar.co.id

Namun, pertanyaan krusial tetap menggantung: apakah sekadar mengenakan pakaian adat dan mengunggahnya di media sosial sudah cukup untuk disebut menghargai budaya? Ataukah di balik itu semua tersimpan strategi politik semata? Apakah janji-janji yang dilontarkan akan sejalan dengan tindakan nyata jika terpilih nanti? Penggunaan anggaran untuk pelestarian budaya, pendukung UMKM lokal, dan program-program konkret untuk menjaga keberagaman budaya jauh lebih penting daripada sekadar penampilan. Publik perlu jeli melihat lebih jauh daripada sekadar citra yang dibangun. Apakah ini hanya pencitraan semata atau komitmen yang sesungguhnya? Pertanyaan ini menunggu jawaban dari para calon pemimpin Sulsel.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar