Kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi periode kedua mencapai tingkat tertinggi, menembus angka 80 persen. Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan tingkat kepuasan publik mencapai 81,2 persen.
Angka tersebut melonjak dari survei sebelumnya pada bulan Maret 2021 sebesar 70,9 persen. Sementara itu publik yang merasa tidak puas anjlok dari 23,8 persen menjadi 16,3 persen. Publik yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab tersisa 2,6 persen.
“Tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi mencapai angka tertinggi dalam satu setengah tahun, mencapai lebih dari 80 persen,” ungkap peneliti indEX Research Hendri Kurniawan dalam siaran pers di Jakarta, pada Selasa (8/6).
Tingginya kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi mencerminkan keberhasilan pemerintah mengendalikan krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 serta upaya pemulihan ekonomi yang terus digencarkan pemerintah.
Jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan seperti Malaysia ataupun India, kurva penambahan kasus Covid-19 di Indonesia bergerak turun sejak bulan Februari 2021 dan kini bergerak stabil.
Di sisi ekonomi, pertumbuhan makin mendekati zona positif yaitu mencapai -0,74 persen pada kuartal I/2021. Pemerintah sendiri menargetkan pertumbuhan kuartal II/2021 meroket hingga 5-7 persen, dengan rata-rata tahunan diperkirakan berada pada kisaran 4-5 persen.
Target pertumbuhan setinggi itu masih dibayang-bayangi ancaman pandemi yang belum selesai. Meskipun vaksinasi terus dilakukan, tetapi kemunculan varian baru virus yang lebih menular berpotensi membangkitkan gelombang kedua seperti terjadi di sejumlah negara.
“Kenaikan kasus Covid-19 pasca-Lebaran harus segera diantisipasi agar tidak berkembang menjadi lonjakan baru yang membebani fasilitas kesehatan dan tentunya memperlambat upaya pemulihan ekonomi,” pungkas Hendri.
Survei Index Research dilakukan pada 21-30 Mei 2021 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia, dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)