Oleh: SUSENO ADI
Saya tidak dapat melanjutkan kuliah karena kendala biaya dan saya sudah 22 tahun. Apakah menjual rumah saya adalah ide yang bagus agar dapat meneruskan kuliah? Saya takut tidak dapat pekerjaan.
Keluhan ini, datang dari seorang siswi yang baru tamat SMA. Saya baca di internet.Di website Quora.
Lalu, saya kutip dari VIVA – Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Kemendikbudristek, Dr Abdul Kahar MPd, mengatakan sampai kini masih ada lulusan Sekolah Menegah Atas (SMA) yang tidak dapat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, karena terhalang persoalan biaya.
“Biaya pendidikan menjadi satu di antara beban bagi banyak orang yang ingin melanjutkan kuliah. Namun melalui banyaknya tersedia beasiswa kuliah untuk program Strata Satu (S1) menjadi harapan untuk melanjutkan pendidikan secara formal,” kata Abdul Kahar kepada wartawan saat berkunjung ke UNRI di Pekanbaru, Kamis.
Pertemuan yang berlangsung di ruang pertemuan Gedung Rektorat UNRI tersebut adalah dalam rangka mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul melalui Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Di hadapan mahasiswa UNRI penerima KIP-K, dia menyebut kalau masih ada Siswa-Siswi lulusan SMA yang punya talenta akademik tapi ragu untuk memilih perguruan tinggi yang terbaik.
Apalagi kalau perguruan tinggi itu berada di ibukota yang berbiaya mahal. Mereka walaupun punya potensi tapi mengurungkan niatnya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. “Karenanya kini, kebijakan KIP-K telah menyesuaikan dengan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan biaya hidup mahasiswa. Di sinilah wujud kehadiran negara dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan khususnya bagi jenjang perguruan tinggi,” katanya.
Pemerintah, katanya, mendukung semua lini di mana siswa siswi kalau punya talenta terbaik untuk bisa memilih perguruan tinggi terbaik di mana ingin berkuliah. Karena itu menurutnya, Kemendikbudristek mengajak agar siswa siswi yang memiliki talenta akademik bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tanpa terkendala biaya melalui pemanfaatan KIP-K.
Mendapatkan atau memperoleh beasiswa, itu tidak berlaku menyeluruh. Itu ada syarat-syaratnya. Itu harus bertalenta. Harus berprestasi.
Persoalannya, bagaimana dengan siswa yang tidak berorestasi atau bertalenta?
Ujung-ujungnya, ya terpaksa tak kuliah.
Untuk pemerataan kesempatan berkuliah bagi seluruh putra putri Indonesia, maka saya membaca satu program PSI, yakni gratis uang kuliah bagi siswa-siswi yang lulus di PTN .
Sekali lagi, sampaikan salam hormat saya pada partai ini. Saya akan berupaya memenangkan partai ini. Karena, saya mendengar dan membaca bahwa PSI memiliki dua program yang menurut saya benar-benar menyentuh kepada kebutuhan rakyat semesta. Yakni, gratis kuliah di PTN dan gratis BPJS Kesehatan bila PSI menang.
Membaca pergerakan PSI, sudah terniat di hati saya untuk memenangkan partai yang memiliki program-program mulia kemanusiaan yang berbasis rakyat dan kerakyatan.
PSI, saya memilihmu.
Saya harap, orang banyak juga sependapat dengan saya.
Ohya, saya bukan kader PSI. Saya bukan caleg. Saya hanya rakyat biasa yang jatuh cinta pada program PSI.
Itu saja. (*)